Wednesday, April 22, 2015

Kopling

KOPLING

Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkin.  Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh  sebuah kopling adalah: 

1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut. 

Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan  kondisi-kondisi sebagai berikut: 1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas
2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
3. Kopling harus sederhana dan ringan
4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros 

Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
1. Kopling Tetap
2. Kopling Tak Tetap 

1.      Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda  sumbunya. Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran. Dan untuk menghubungkan atau melepaskan torsi poros penggerak dan poros yang di gerakkan harus dalam posisi diam atau tidak berputar.

 Kopling tetap terbagi atas 4:

1. Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu segaris, dan dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik, kopling ini terdiri atas :
a. Kopling bus
b. Kopling flens kaku
c. Kopling flens tempa 
2. Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros yang  terdiri atas:
a. Kopling flens luwes
b. Kopling karet ban
c. Kopling karet bintang
d. Kopling gigi
e. Kopling rantai 
3. Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar, terdiri dari:
a. Kopling universal hook
b. Kopling universal kecepatan tetap 
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan
membentuk sudut yang cukup besar.
4. Kopling Fluida  Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara
kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran
tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak
dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada
waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen
yang akan melebihi  batas kemampuan.





1.       Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan daya. Kopling juga dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut dalam keadaan diam maupun berputar tanpa harus menghentikan putaran dari poros penggerak.  Kopling tak tetap meliputi:
1. Kopling cakar, terdiri dari:
 a. Kopling cakar persegi
b. Kopling cakar spiral        


Kopling pelat, terdiri dari:
a. Menurut jumlah pelatnya: • Kopling pelat tunggal • Kopling pelat banyak
b. Menurut cara pelayanannya: • Kopling pelat cara manual • Kopling pelat cara hidrolik • Kopling pelat cara pneumatik
              Menurut pelumasannya: • Kopling pelat kering • Kopling pelat basah 

Secara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya. Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.



  



No comments:

Post a Comment