Saturday, November 28, 2015

Non Destructive Test



         Sebelum diterima oleh konsumen, produk atau barang jadi harus diuji untuk memastikan apakah terdapat cacat di permukaan maupun di dalamnya yang dapat membuat produk tersebut tidak bekerj sesuai dengan yang diinginkan. Namun tentu saja pengujian yang dilakukan tidak boleh merusak produk yang sudah jadi tersebut. Oleh karena itu tidak dapat dilakukan pengujian mekanik dalam hal ini. Sehingga yang digunakan adalah NDT (Non Destructive Test).

            Dengan NDT orang mencari indikasi adanya diskontinuiti ketidaksempurnaan (Imperfection), berupa sesuatu yang berbeda dari bahan di sekitarnya, kemudian di evaluasi apakah diskontinuiti itu merupakan cacat atau bukan berdasarkan kriteria yang disepakati.
            Ada beberapa macam pengujian NDT yaitu:
1. Ultrasonic Test
Prinsip pada pengujian ultrasonic inspection ini yaitu dengan memanfaatkan perbedaan kerapatan massa pada tiap bagian yang ada pada spesimen. Sehingga pada kasusnya, saat dideteksi adanya sebuah perbedaan kerapatan massa, gelombang akan memantulkan panjang bagian spesimen dengan kerapatan massa tertentu. Kemudian beberapa gelombang yang lain akan diteruskan meleawati kerapatan massa yang berbeda. Dengan metode ini, ialah dapat mendeteksi cacat sekecil apapun sesuai dengan jangkauan probe.

Kelebihan pengujian ultrasonic antara lain:
1.      Kedalaman penetrasi untuk mendeteksi defect sangat baik dari pada seluruh metode NDT.
2.      Menampilkan jarak pada layar CRT
3.      Preparasi benda uji sederhana
4.      Dapat digunakan selain untuk mendeteksi flow.
Kekurangan pengujian ultrasonic anatara lain:
1.      Permukaan harus dapar dijangkau oleh probe.
2.      Skill dan training yang dibutuhkan lebih tinggi dari metode lain.
3.      Sulit menginspeksi benda tipis.
4.      Membutuhkan standard referensi.
5.      Alat yang dibutuhkan mahal.

2. Liquid Penetrant
Prinsip pengujian pada penetrant adalah dengan metode kapilaritas. Larutan penetrant disemprotkan pada material yang telah dibersihkan sebelumnya akan meresap ke dalam cacat atau discontinuity. Kemudian larutan dibersihkan dari permukaan dengan kain lap. Setelah itu developer disemprotkan untuk menangkap atau menarik penetrant yang ada didalam material ke permukaan sehingga akan timbul perbedaan warna yang menunjukan adanya discountinuity.
Keuntungan dari metode liquid penetrant adalah:
1.      Dapat menginspeksi permukaan yang luas dengan murah dan cepat.
2.      Dapat menginspeksi part dengan geometri yang kompleks.
3.      Indikasi defect dapat langsung ditampilkan pada permukaan material dengan tampilan visual.
4.      Perlatan yang dibutuhkan sedikit.
Kekurangan metode liquid penetrant adalah:
1.      Hanya mendeteksi defect yang merusak permukaan.
2.      Hanya dapat digunakan pada material yang tidak berpori.
3.      Membutuhkan preparasi permukaan untuk menghilangkan kontaminan yang dapat menutupi defect.
3. Magnetiic Particle
Prinsip kerja pada pengujian magnetic particle adalah dengan memagnetisasi material sehingga akan timbul medan magnet yang mengalir dari utara ke selatan. Jika ada retak maka akan timbul kutub baru yang memotong medan magnet. Adanya cacat yang tegak lurus dengan medan magnet akan menyebabkan kebocoran medan magnet. Hal itu mengidentifikasi adanya cacat pada material. Cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran medan magnet dengan menaburkan partikel magnetic dipermukaan. Kemudian permukaan ditiup sehingga partikel akan berkumpul atau tersisa pada daerah kebocoran medan magnet.
Kelebihan dari metode magnetic particle antara lain:
1.      Cacat dapat dilihat langsung setelah pengujian.
2.      Mudah dan murah dalam pengujian
3.      Dapat dilakukan dimana saja
              Kekurangan dari metode magnetic particle adalah:
1.        Hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetic
2.        Diperlukan demagnetisasi setelah diinspeksi




No comments:

Post a Comment