Sebelum
diterima oleh konsumen, produk atau barang jadi harus diuji untuk memastikan
apakah terdapat cacat di permukaan maupun di dalamnya yang dapat membuat produk
tersebut tidak bekerj sesuai dengan yang diinginkan. Namun tentu saja pengujian
yang dilakukan tidak boleh merusak produk yang sudah jadi tersebut. Oleh karena
itu tidak dapat dilakukan pengujian mekanik dalam hal ini. Sehingga yang
digunakan adalah NDT (Non Destructive Test).
Dengan NDT orang mencari indikasi
adanya diskontinuiti ketidaksempurnaan (Imperfection), berupa sesuatu yang
berbeda dari bahan di sekitarnya, kemudian di evaluasi apakah diskontinuiti itu
merupakan cacat atau bukan berdasarkan kriteria yang disepakati.
Ada beberapa macam pengujian NDT yaitu:
1. Ultrasonic Test
Prinsip pada
pengujian ultrasonic inspection ini
yaitu dengan memanfaatkan perbedaan kerapatan massa pada tiap bagian yang ada
pada spesimen. Sehingga pada kasusnya, saat dideteksi adanya sebuah perbedaan
kerapatan massa, gelombang akan memantulkan panjang bagian spesimen dengan
kerapatan massa tertentu. Kemudian beberapa gelombang yang lain akan diteruskan
meleawati kerapatan massa yang berbeda. Dengan metode ini, ialah dapat
mendeteksi cacat sekecil apapun sesuai dengan jangkauan probe.
Kelebihan pengujian ultrasonic antara lain:
1.
Kedalaman penetrasi untuk mendeteksi defect sangat baik dari pada seluruh
metode NDT.
2.
Menampilkan jarak pada layar CRT
3.
Preparasi benda uji sederhana
4.
Dapat digunakan selain untuk mendeteksi flow.
Kekurangan pengujian ultrasonic anatara lain:
1.
Permukaan harus dapar dijangkau oleh probe.
2.
Skill dan
training yang dibutuhkan lebih tinggi
dari metode lain.
3.
Sulit menginspeksi benda tipis.
4.
Membutuhkan standard referensi.
5.
Alat yang dibutuhkan mahal.
2. Liquid Penetrant
Prinsip pengujian pada penetrant
adalah dengan metode kapilaritas. Larutan penetrant
disemprotkan pada material yang telah dibersihkan sebelumnya akan meresap ke
dalam cacat atau discontinuity.
Kemudian larutan dibersihkan dari permukaan dengan kain lap. Setelah itu developer disemprotkan untuk menangkap
atau menarik penetrant yang ada
didalam material ke permukaan sehingga akan timbul perbedaan warna yang
menunjukan adanya discountinuity.
Keuntungan dari metode liquid
penetrant adalah:
1.
Dapat menginspeksi permukaan yang luas dengan
murah dan cepat.
2.
Dapat menginspeksi part dengan geometri yang kompleks.
3.
Indikasi defect
dapat langsung ditampilkan pada permukaan material dengan tampilan visual.
4.
Perlatan yang dibutuhkan sedikit.
Kekurangan metode liquid penetrant adalah:
1.
Hanya mendeteksi defect yang merusak permukaan.
2.
Hanya dapat digunakan pada material yang tidak
berpori.
3.
Membutuhkan preparasi permukaan untuk
menghilangkan kontaminan yang dapat menutupi defect.
3. Magnetiic Particle
Prinsip kerja pada pengujian magnetic particle adalah dengan
memagnetisasi material sehingga akan timbul medan magnet yang mengalir dari
utara ke selatan. Jika ada retak maka akan timbul kutub baru yang memotong
medan magnet. Adanya cacat yang tegak lurus dengan medan magnet akan
menyebabkan kebocoran medan magnet. Hal itu mengidentifikasi adanya cacat pada
material. Cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran medan magnet
dengan menaburkan partikel magnetic
dipermukaan. Kemudian permukaan ditiup sehingga partikel akan berkumpul atau
tersisa pada daerah kebocoran medan magnet.
Kelebihan dari metode magnetic particle antara lain:
1.
Cacat dapat dilihat langsung setelah pengujian.
2.
Mudah dan murah dalam pengujian
3.
Dapat dilakukan dimana saja
Kekurangan dari metode magnetic particle adalah:
1.
Hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetic
2.
Diperlukan demagnetisasi
setelah diinspeksi
No comments:
Post a Comment