Wednesday, April 22, 2015

Keselamatan Kerja Dalam Kebakaran



KEBAKARAN
Banyak benda padat, cair dan gas yang dapat terbakar dengan mudah. Hanya dibutuhkan sumber penyalaan,mungkin suatu api kecil atau percikan api listrik sudah dapat mengakibatkan kebakaran. Setiap kejadian kebakaran dapat berdampak terhadap kesehatan,keselamatan, kerusakan dan penundaan pekerjaan yang merugikan. Banyak kebakaran yang dapat dicegah dengan perencanaan yang hati-hati dan pengendalian aktifitas pekerjaan. Lingkungan yang baik dan teratur penting dan tidak saja untuk mencegah kebakaran, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa jalur darurat tidak terhalang.

Cara Melakukan Identifikasi Bahaya Kebakaran

Seorang pemilik perusahaan harus bertanggung jawab mempertimbangkan keamanan bisnis dan semua karyawan secara harfiah. Sebuah perusahaan yang stabil membutuhkan kesehatan baik dan promosi keselamatan. Keselamatan kebakaran harus menjadi salah satu prioritas dalam daftar. Wabah kebakaran dapat mengubah bisnis menjadi kerugian terbesar dari suatu perusahaan. Tidak ada pemilik atau pebisnis yang waras ingin hal itu terjadi. Jadi, setiap bisnis dan setiap tempat kerja harus memprioritaskan untuk melindungi diri dari bahaya kecelakaan kebakaran. Untuk melakukan itu, prosedur penilaian resiko kebakaran yang teratur harus menjadi salah satu keprihatinan utama dalam hal sebagai langkah-langkah keselamatan. Jadi, bagaimana seharusnya penilaian dilakukan? Siapa dan apa yang harus dinilai di tempat kerja?
Pertama dan yang terpenting, perusahaan harus mengidentifikasi semua daerah rawan kebakaran dan apa yang menyebabkan rentanya kebakaran tersebut . Juga, mengidentifikasi agen (bahan) yang mudah terbakar di tempat kerja yang dimaksudkan di sini adalah untuk menyingkirkan semua bahaya kebakaran atau setidaknya meminimalkan kecenderungan api di daerah tersebut. Dalam banyak kasus, beberapa bahan mudah terbakar sangat penting untuk perusahaan sehingga menghilangkan mereka bukanlah pilihan. Dengan bahan-bahan yang mudah terbakar digunakan sehari-hari di tempat kerja, penilaian resiko kebakaran harus dilakukan untuk mempersiapkan segala hal di daerah tersebut tentang bagaimana untuk menangani kejadian kebakaran yang tak terduga. Hal ini mencakup langkah-langkah tentang bagaimana untuk menangani bahan-bahan tersebut untuk menghindari kecelakaan kebakaran.
Setelah menilai tempat usaha(lingkungan kerja), semua orang yang memiliki akses ke daerah itu harus diperiksa juga. Mereka adalah karyawan, pelanggan, siapa saja yang diperbolehkan untuk memasuki area, seperti pengunjung. Sebagai bagian dari penilaian risiko kebakaran, keandalan peralatan pemadam kebakaran dan rute melarikan diri suatu kebakaran harus diperiksa secara teratur. Yang harus dipertimbangkan dan di indentifikasikan di sini adalah jumlah rata-rata orang yang hadir di tempat kerja pada waktu yang sama dan usia mereka dan kelincahan. Ini harus memastikan bahwa bisnis memiliki anggota staf yang cukup handal yang dapat hadir untuk melindungi bisnis dalam kejadian kebakaran. Ini memerlukan dan membutuhkan anggota atau staf yang harus berpengalaman dengan perlindungan kebakaran.
Memprioritaskan juga merupakan bagian yang sangat penting dari penilaian risiko kebakaran. Setelah mengidentifikasi bahaya kebakaran, yang paling berbahaya harus ditangani terlebih dahulu sebelum yang kurang destruktif. Selain membuat anggota staf baik informasi tentang rute melarikan diri dan kebakaran perangkat keselamatan kebakaran, anggota staf juga harus siap untuk menyelamatkan barang berharga dari suatu perusahaan. Hal yang paling berharga harus ditandai dengan stiker merah, untuk sebuah contoh, yang berikutnya akan ditandai biru, dan barang-barang yang kurang berharga tidak harus ditandai sekali.
Penilaian resiko kebakaran tidak dilakukan sekaligus dalam waktu singkat. Ini harus dilakukan secara teratur. Sementara pengoperasian perusahaan sedang berlangsung, penilaian resiko kebakaran di tempat kerja juga harus berkelanjutan, dalam hal ini dapat di lihat dari: Perubahan karyawan, perubahan lingkungan kerja itu sendiri, perubahan kehandalan gadget keselamatan ‘, dan prioritas juga berubah. Menimbang bahwa selalu ada perubahan dalam bisnis, penilaian seharusnya tidak pernah berhenti.





LANGKAH-LANGKAH PENANGGULANGAN KEBAKARAN :
  1. Jika terjadi kebakaran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memadamkan secara langsung dengan alat pemadam yang sesuai yang diletakkan pada tempat terdekat.
  2. Jika api tidak padam, panggil teman terdekat dan segera hubungi kepala gedung (fire marshall).
  3. Bunyikan alarm / tanda bahaya kebakaran jika api belum padam.
  4. Apabila alarm otomatis berbunyi, bantu evakuasi (pengosongan gedung) melalui pintu darurat dan segera lakukan pemadam dengan alat pemadam yang tersedia.
  5. Hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta bantuan dengan identitas yang jelas
  6. Amankan lokasi dan bantu kelancaran evakuasi (pengosongan gedung) dan bantu kelancaran petugas pemadam
  7. Beritahu penolong atau petugas pemadam tempat alat pemadam dan sumber air
  8. Utamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda

PENYELAMATAN DIRI   
  1. Buat rencana penyelamatan diri, dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar dari setiap ruangan. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan apakah pembatas ruangan akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan diri.
  2. Persiapkan petunjuk arah di pintu darurat.
  3. Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi.
  4. Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman. Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian pula jika harus melalui jendela.
  5. Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain kecuali menerobos kobaran api.
PERHATIKAN FAKTOR PENTING DALAM PEMADAMAN
  1. Arah angin
  2. Jenis benda yang terbakar
  3. Volume benda yang terbakar
  4. Berapa lama telah terbakar
  5. Situasi, kondisi dan lingkungan
  1. Keselamatan diri :
  • Peralatan dan perlengkapan yang digunakan seperti kain pelindung, selimut api dll.
  • Asap tebal akibat proses kebakaran
  • Kemungkinan terjadinya ledakan
  • Kemungkinan terjadinya radiasi


SIKAP DAN TINDAKAN DALAM PEMADAMAN KEBAKARAN
A. HARUS SELALU DISERTAI RESQUE OPERATOR (FIRE MARSHALL)
  1. Tegas dan disiplin
  2. Yakin akan kemampuan diri
  3. Tenang, waspada, tanggap akan situasi
  4. Kompak dalam kerjasama (team work)
  5. Cepat bertindak dan efisien
B. PERLU LATIHAN SECARA RUTIN
C. MENGENAL ALAT PEMADAM API DAN CARA PENGGUNAANNYA
Alat pemadam api tradisional
    1. Pasir
    2. Tanah
    3. Air
    4. Dll
      • Sangat baik untuk pemadaman awal
      • Terutama dalam rumah tangga atau perkantoran yang tidak begitu luas

Alat pemadam api modern
  1. Kimia:
    • Co2
    • Dry chemical powder
    • Busa
    • Hermatic
  2. Hidrant kebakaran

PENGGUNAAN ALAT PEMADAM TRADISIONAL
PASIR / TANAH:
  • Sangat baik untuk kebakaran lantai / tanah datar
  • Dapat dipakai untuk membendung tumpahan minyak, sehingga kebakaran tidak meluas
  • Dapat dipakai untuk pemadaman awal semua jenis kebakaran
Cara pemakaian: (sistim isolasi)
Pasir / tanah ditaburkan mulai dari tepi hingga seluruh permukaan yang terbakar tertutup rata

SELIMUT API / KARUNG GONI:
  • Cocok uktuk kebakaran kompor (kebakaran minyak) dan semua jenis kebakaran, kecuali kebakaran listrik
  • Bahan murah dan mudah didapat


Cara pemakaian (sistim pendinginan) :
Basahi karung goni dengan air kemudian tutupkan secara rata pada bagian yang terbakar, jika dengan satu karung tidak cukup, tambah lagi.

SYARAT PENEMPATAN APAR
  1. Pada jalur keluar,
  2. Dekat dengan daerah yang mempunyai resiko kebakaran tinggi,
  3. Mudah dilihat, dijangkau dan diambil oleh pengguna,
  4. Diberi tanda yang menunjukkan tentang adanya apar dengan warna merah
CATATAN:
    • Pada posisi yang sama di setiap lantai,
    • Pada sudut-sudut koridor,
    • Dekat dengan pintu
PETUNJUK PEMADAMAN MENGGUNAKAN HYDRANT KEBAKARAN
  1. MENGGELAR SLANG (FIRE HOUSE):
    • Pegang ujung slang pada sisi betina dan lemparkan gulungan slang ke arah api,
    • Bila kurang panjang, tambah lagi dan sambungkan satu dengan lainnya,
    • Sambungkan pangkal slang (sisi betina) dengan hydrant pilar.
  1. PEGANG NOZLE:
    • Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda) setelah siap beri kode agar air segera dialirkan,
    • Tangan kiri pegang ujung nozle, tangan kanan pada pangkal nozle sambil dijepit dengan ketiak.
  1. MENGALIRKAN AIR:
    • Beri kode operator dengan tangan lurus ke atas,
    • Untuk menghentikan aliran air, tangan atas diturunkan dengan membuat gerakan melipat sebatas siku berulang-ulang
AIR : media yang paling banyak digunakan

KEUNTUNGAN:
  • Mudah didapat dalam jumlah banyak
  • Mudah diangkut dan dialirkan
  • Daya serap terhadap panas besar
  • Daya mengembang menjadi uap besar

KELEMAHAN:
  • Tidak bisa untuk kebakaran listrik,
  • Untuk kebakaran minyak harus dengan cara spray dan teknik yang benar

PENANGGULANGAN KEBAKARAN :
A. TINDAKAN PENCEGAHAN/PREVENTIF
Segala upaya yang dilakukan agar kebakaran tidak terjadi kebakaran :
  1. Memberikan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
  2. Menempatkan barang-barang yang mudah terbakar di tempat yang aman dan jauh dari api
  3. Tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas di tempat barang-barang yang mudah terbakar
  4. Tidak membuat sambungan listrik sembarangan
  5. Tidak memasang steker listrik bertumpuk-tumpuk
  6. Memasang tanda-tanda peringatan pada tempat yang mempunyai resiko bahaya kebakaran tinggi
  7. Menyediakan apar ditempat yang strategis
  8. Matikan aliran listrik bila tidak digunakan
  9. Buang puntung rokok di asbak dan matikan apinya
  10. Bila akan menutup tempat kerja, periksa dahulu hal-hal yang dapat menyebabkan kebakaran


B. TINDAKAN PEMADAMAN/REPRESIF
Tindakan yang dilakukan untuk memadamkan kebakaran sebagai upaya memperkecil kerugian yang ditimbulkan dan mencegah agar kebakaran tidak meluas

TEKNIK DAN TAKTIK PENANGGULANGAN KEBAKARAN
A. TEKNIK PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Kemampuan maksimal dalam menggunakan peralatan yang tersedia guna memadamkan kebakaran

B. TAKTIK PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Kemampuan maksimal tentang cara-cara yang digunakan dalam rangka pemadaman kebakaran

SISTEM PEMADAMAN
A. SISTEM ISOLASI
Cara pemadaman dengan tidak memberi oksigen pada benda yang terbakar
  • Menutup dengan karung basah
  • Menimbun dengan tanah, pasir atau lumpur

B. SISTEM PENDINGINAN
Cara pemadaman dengan menurunkan suhu pada benda yang terbakar
  • Menyiram dengan air
  • Menimbun dengan daun, batang pohon yang mengandung air


C. SISTEM URAI
Cara pemadaman dengan membagi-bagi benda yang terbakar menjadi bagian kecil sehingga api mudah dikendalikan
Bila sistem isolasi dan pendinginan tidak dapat dilakukan


PENGERTIAN API DAN KEBAKARAN
API : gas pijar yang mengeluarkan panas. Bila panas yang dikeluarkan itu melebihi batas maksimal, maka dapat menimbulkan kebakaran

TERJADINYA API :
PERSENYAWAAN TIGA UNSUR :
  1. Panas
  2. Benda / bahan bakar
  3. Udara

Api terkendali menjadi kawan :
Selama api dapat dikendalikan atau dikuasai, besar atau kecil, selama itu pula api akan menjadi kawan bahkan menguntungkan dan menghasilkan

Api tak terkendali menjadi lawan :
Betapapun kecilnya api, selama tidak dikendalikan atau dikuasai dan menimbulkan kerugian, cacat bahkan korban jiwa manusia maka selama itu pula api dikatakan menjadi lawan dan disebut perisatiwa kebakaran.

PERBEDAAN API DENGAN KEBAKARAN
API :
  1. Dibutuhkan
  2. Mudah dikendalikan
  3. Menguntungkan

KEBAKARAN :
  1. Tidak dibutuhkan
  2. Sulit dikendalikan
  3. Merugikan


KEBAKARAN :
Suatu peristiwa yang disebabkan dari api yang tidak dapat dikendalikan atau dikuasai baik besar maupun kecil, disengaja atau tidak dan menimbulkan kerugian harta benda, cacat bahkan korban jiwa manusia

SEBAB KEBAKARAN :
  1. Kelalaian
  2. Kurangnya pengertian dalam penanggulangan
  3. Peristiwa alam
  4. Disengaja/ulah manusia

AKIBAT KEBAKARAN :
  1. Menghambat kelancaran pemerintahan/pembangunan
  2. Menghambat kelancaran perekonomian
  3. Timbulnya pengangguran
  4. Terganggunya stabilitas kamtibnas psikologi

KLASIFIKASI KEBAKARAN :
Menurut peraturan mentri nakertrans nomor : pe-04/80 tanggal 14 april 1980 kebakaran dibedakan menjadi

Klas a : kebakaran benda padat
Klas b : kebakaran benda cair/gas
Klas c : kebakaran akibat listrik
Klas d : kebakaran logam

Dengan mengetahui klasifikasi kebakaran, maka akan memudahkan dalam menentukan / memilih media pemadam yang sesuai


PENEMPATAN FUNGSI ALAT PEMADAM
Fire extinguisher atau alat pemadam api ringan (apar) merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada posisi dimana api berada. Apar disediakan pada tempat-tempat strategis yang disesuaikan dengan peraturan dinas pemadam kebakaran :
  • Untuk setiap 200 m2 ruang terbuka disediakan 1 unit apar type a dengan jarak antara setiap unit maksimum 20 meter.
  • Untuk ruang yang dilengkapi dengan pembagi / pembatas ruang, disediakan 1 unit apar type a tanpa memperhatikan luas ruang.
  • Untuk daerah/ruang mekanikal-elektrikal berskala kecil disediakan 1 unit apar type a dan 1 unit apar type b
  • Untuk daerah/ruang mekanikal-elektrikal berskala besar disediakan 1 unit apar type a, 1 unit apar type c dan 1 unit apar type d.
PERALATAN UTAMA & FUNGSI APAR
  • Type a : multipurpuse dry chemical powder 3,5 kg apar
  • Type b : gas co2 6,8 kg apar
  • Type c : gas co2 10 kg apar
  • Type d : multipurpuse dry chemical powder 25 kg (dilengkapi dengan trolley)

No comments:

Post a Comment